Contoh Isomerisasi
Proses isomerisasi mengubah struktur dari atom dalam molekul tanpa adanya perubahan nomor atom.
Isomer
Materi Isomer, Evaluasi dan Pembahasan
This is default featured slide 3 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
This is default featured slide 4 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
This is default featured slide 5 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
Monday, May 16, 2016
Sunday, May 15, 2016
Contoh Soal dan Pembahasan Isomer Alkana, Alkena dan Alkuna
A. Isomer Alkana
Senyawa alkana paling rendah yang dapat memiliki isomer yaitu butana (C4H10).
Contoh Soal 1 :
Carilah isomer yang mungkin dari butana, C4H10.
Pembahasan:
(1). n-butana
H3C – CH2 – CH2 – CH3
(2). 2-metil-propana
Contoh Soal 2 :
Carilah isomer yang mungkin dari heksana, C6H14.
Pembahasan:
(1). n-heksana
H3C – CH2 – CH2 – CH2 – CH2 – CH3
(2). 2-metil-pentana
(3). 3-metil-pentana
(4). 2,2-dimetil-butana
(5). 2,3-dimetil-butana
Contoh Soal 3:
Carilah isomer yang mungkin dari pentana, C5H12
Pembahasan:
(1). n–pentana
H3C – CH2 – CH2 – CH2 – CH3
(2). isopentana atau 2–metilbutana
(3). neopentana atau 2,2–dimetilpropana
Artinya, senyawa dengan rumus molekul C5H12 memiliki 3 isomer.
B. Isomer Alkena
Alkena paling rendah yang memiliki isomer yaitu butena (C4H8). Alkena memiliki dua jenis isomer sebagai berikut.
1) Isomer posisi
Isomer posisi adalah senyawa-senyawa dengan rumus molekul sama, namun memiliki penataan atom yang berbeda. Alkana hanya memiliki satu jenis isomer posisi, namun alkena memiliki dua jenis perubahan penataan atom, yaitu:
a) isomer posisi di mana perubahan posisi dialami oleh ikatan rangkap,
b) isomer posisi di mana perubahan posisi dialami oleh rantai cabang.
Contoh Soal 1:
Berapa isomer posisi yang mungkin dimiliki oleh C4H8 butena?
Pembahasan:
(1). 1-butena
H2C = CH – CH2 – CH3
(2). 2-butena
H3C – CH = CH – CH3
(3). 2-metil-propena
Contoh Soal 2:
Berapa isomer posisi yang mungkin dimiliki oleh C5H10, butena ?
Pembahasan:
(1). 1-pentena
H2C = CH – CH2 – CH2 – CH3
(2). 2-pentena
H3C – CH = CH – CH2 – CH3
(3). 2-metil-1-butena
(4). 3-metil-1-butena
(5). 2-metil-2-butena
(6). 3-metil-2-butena
2) Isomer geometri
Isomer geometri adalah isomer yang menjadikan ikatan rangkap sebagai sumbu atau keisomeran yang terjadi karena perbedaan orientasi gugus-gugus di sekitar C ikatan rangkap. Syarat terjadinya isomer geometri adalah apabila masing-masing atom karbon yang berikatan rangkap mengikat 2 atom atau 2 gugus yang berbeda, sehingga jika atom atau gugus yang diikat tersebut bertukar tempat, maka strukturnya akan menjadi berbeda.
Contoh Isomer geometri :
a) Isomer geometri dari 2-pentena → H3C – CH = CH – CH2 – CH3
(1) Cis–2–pentena
(2) Trans–2–pentena
b) Isomer geometri dari 2-kloro-2-butena
(1) Cis–2-kloro–2-butena
(2) Trans–2-kloro–2-butena
c). 2–butena mempunyai dua isomer geometri, yaitu :
(1) Cis–2–butena
(2) Trans–2–butena
Catatan:
a) Halida lebih diprioritaskan daripada alkil.
b) Atom C yang lebih banyak, lebih diprioritaskan. Misalnya, etil (karena mengandung dua atom C) lebih diprioritaskan daripada metil (karena hanya mengandung satu atom C).
Contoh Soal 3:
Senyawa-senyawa berikut ini mempunyai isomer geometri atau tidak? Jika ya, nyatakan bentuk cis atau trans!
Pembahasan:
(a). Tidak, karena salah satu atom C ikatan rangkap mengikat gugus yang sama.
(b). Ya, karena kedua atom C ikatan rangkap mengikat gugus berbeda, termasuk bentuk trans.
(c). Tidak, karena kedua atom C ikatan rangkap mengikat gugus yang sama.
(d). Ya, karena kedua atom C ikatan rangkap mengikat gugus berbeda, termasuk bentuk trans.
C. Isomer Alkuna
Sebagaimana alkana, alkuna juga hanya memiliki isomer posisi. Alkuna tidak memiliki isomer geometri. Mengapa? Sebab alkuna paling rendah yang memiliki isomer yaitu butuna, C4H6. Akibat pengaruh ikatan rangkap, isomer posisi alkuna mengalami dua jenis pergeseran penataan atom, yaitu:
1). Isomer posisi di mana perubahan posisi dialami oleh ikatan rangkap,
2). Isomer posisi di mana perubahan posisi dialami oleh rantai cabang.
Contoh Soal 1:
Tentukan isomer yang mungkin dari C4H6.
Pembahasan:
(1) 1–butuna
HC ≡ C – CH2 – CH3
(2) 2–butuna
H3C – C ≡ C – CH3
Contoh Soal 2:
Tentukan isomer yang mungkin dari C5H8!
Pembahasan:
(1) 1–pentuna
HC ≡ C – CH2 – CH2 – CH3
(2) 2–pentuna
H3C – C ≡ C – CH2 – CH3
(3) 3–metil 1–butuna
Sumber: http://perpustakaancyber.blogspot.co.id/2013/04/isomer-alkana-alkena-alkuna-rumus-contoh-gambar-senyawa-kimia-soal-kunci-jawaban.html?m=1
Senyawa alkana paling rendah yang dapat memiliki isomer yaitu butana (C4H10).
Contoh Soal 1 :
Carilah isomer yang mungkin dari butana, C4H10.
Pembahasan:
(1). n-butana
H3C – CH2 – CH2 – CH3
(2). 2-metil-propana
Contoh Soal 2 :
Carilah isomer yang mungkin dari heksana, C6H14.
Pembahasan:
(1). n-heksana
H3C – CH2 – CH2 – CH2 – CH2 – CH3
(2). 2-metil-pentana
(3). 3-metil-pentana
(4). 2,2-dimetil-butana
(5). 2,3-dimetil-butana
Contoh Soal 3:
Carilah isomer yang mungkin dari pentana, C5H12
Pembahasan:
(1). n–pentana
H3C – CH2 – CH2 – CH2 – CH3
(2). isopentana atau 2–metilbutana
(3). neopentana atau 2,2–dimetilpropana
Artinya, senyawa dengan rumus molekul C5H12 memiliki 3 isomer.
B. Isomer Alkena
Alkena paling rendah yang memiliki isomer yaitu butena (C4H8). Alkena memiliki dua jenis isomer sebagai berikut.
1) Isomer posisi
Isomer posisi adalah senyawa-senyawa dengan rumus molekul sama, namun memiliki penataan atom yang berbeda. Alkana hanya memiliki satu jenis isomer posisi, namun alkena memiliki dua jenis perubahan penataan atom, yaitu:
a) isomer posisi di mana perubahan posisi dialami oleh ikatan rangkap,
b) isomer posisi di mana perubahan posisi dialami oleh rantai cabang.
Contoh Soal 1:
Berapa isomer posisi yang mungkin dimiliki oleh C4H8 butena?
Pembahasan:
(1). 1-butena
H2C = CH – CH2 – CH3
(2). 2-butena
H3C – CH = CH – CH3
(3). 2-metil-propena
Contoh Soal 2:
Berapa isomer posisi yang mungkin dimiliki oleh C5H10, butena ?
Pembahasan:
(1). 1-pentena
H2C = CH – CH2 – CH2 – CH3
(2). 2-pentena
H3C – CH = CH – CH2 – CH3
(3). 2-metil-1-butena
(4). 3-metil-1-butena
(5). 2-metil-2-butena
(6). 3-metil-2-butena
2) Isomer geometri
Isomer geometri adalah isomer yang menjadikan ikatan rangkap sebagai sumbu atau keisomeran yang terjadi karena perbedaan orientasi gugus-gugus di sekitar C ikatan rangkap. Syarat terjadinya isomer geometri adalah apabila masing-masing atom karbon yang berikatan rangkap mengikat 2 atom atau 2 gugus yang berbeda, sehingga jika atom atau gugus yang diikat tersebut bertukar tempat, maka strukturnya akan menjadi berbeda.
Contoh Isomer geometri :
a) Isomer geometri dari 2-pentena → H3C – CH = CH – CH2 – CH3
(1) Cis–2–pentena
(2) Trans–2–pentena
b) Isomer geometri dari 2-kloro-2-butena
(1) Cis–2-kloro–2-butena
(2) Trans–2-kloro–2-butena
c). 2–butena mempunyai dua isomer geometri, yaitu :
(1) Cis–2–butena
(2) Trans–2–butena
Catatan:
a) Halida lebih diprioritaskan daripada alkil.
b) Atom C yang lebih banyak, lebih diprioritaskan. Misalnya, etil (karena mengandung dua atom C) lebih diprioritaskan daripada metil (karena hanya mengandung satu atom C).
Contoh Soal 3:
Senyawa-senyawa berikut ini mempunyai isomer geometri atau tidak? Jika ya, nyatakan bentuk cis atau trans!
Pembahasan:
(a). Tidak, karena salah satu atom C ikatan rangkap mengikat gugus yang sama.
(b). Ya, karena kedua atom C ikatan rangkap mengikat gugus berbeda, termasuk bentuk trans.
(c). Tidak, karena kedua atom C ikatan rangkap mengikat gugus yang sama.
(d). Ya, karena kedua atom C ikatan rangkap mengikat gugus berbeda, termasuk bentuk trans.
C. Isomer Alkuna
Sebagaimana alkana, alkuna juga hanya memiliki isomer posisi. Alkuna tidak memiliki isomer geometri. Mengapa? Sebab alkuna paling rendah yang memiliki isomer yaitu butuna, C4H6. Akibat pengaruh ikatan rangkap, isomer posisi alkuna mengalami dua jenis pergeseran penataan atom, yaitu:
1). Isomer posisi di mana perubahan posisi dialami oleh ikatan rangkap,
2). Isomer posisi di mana perubahan posisi dialami oleh rantai cabang.
Contoh Soal 1:
Tentukan isomer yang mungkin dari C4H6.
Pembahasan:
(1) 1–butuna
HC ≡ C – CH2 – CH3
(2) 2–butuna
H3C – C ≡ C – CH3
Contoh Soal 2:
Tentukan isomer yang mungkin dari C5H8!
Pembahasan:
(1) 1–pentuna
HC ≡ C – CH2 – CH2 – CH3
(2) 2–pentuna
H3C – C ≡ C – CH2 – CH3
(3) 3–metil 1–butuna
Sumber: http://perpustakaancyber.blogspot.co.id/2013/04/isomer-alkana-alkena-alkuna-rumus-contoh-gambar-senyawa-kimia-soal-kunci-jawaban.html?m=1
Soal dan Pembahasan Menentukan Isomer Alkana
Isomer merupakan
senyawa-senyawa yang berbeda tetapi memiliki rumus molekul yang sama.
Isomer umumnya ditandai dengan kesamaan rumus molekul dan perbedaan
nama. Jika kita mahir dalam menentukan rumus molekul hanya dengan
melihat nama IUPAC suatu senyawa, maka akan sangat mudah untuk
menentukan apakah senyawa-senyawa tersebut merupakan isomer atau bukan.
Akan tetapi, seringkali ditemui dalam persoalan bahwa beberapa senyawa terlihat memiliki rumus molekul sama dan nama yang berbeda dan kita akan berfikir bahwa mereka adalah isomer. Pada kenyataannya, mereka adalah senyawa yang sama bukan sebuah isomer.
Dengan kata lain, terkadang penamaan senyawa yang keliru menyebabkan kita berfikir bahwa senyawa-senyawa tersebut merupakan isomer. Hal ini terjadi karena penulisan rumus bangun yang berbeda terkadang memiliki nama IUPAC yang sama sehingga mereka bukanlah isomer melainkan senyawa yang sama dengan penulisan yang berbeda.
Keisomeran Alkana
Keisomeran alkana merupakan keisomeran sruktur yaitu cara atom saling berikatan. Keisomeran pada alkana umumnya terjadi karena adanya perbedaan kerangka rantai induk dan perbedaan posisi cabang-cabangnya.
Seperti yang kita tahu, perbedaan rantai induk dan perbedaan posisi cabang menyebabkan senyawa-senyawa tersebut memiliki nama yang berbeda-beda akan tetapi jika dilihat rumus molekulnya, tak jarang ditemui bahwa mereka memiliki rumus molekul yang sama.
Banyaknya isomer tergantung pada panjang rantai karbon yang mereka miliki. Semakin panjang rantai karbon yang dimiliki senyawa alkana, maka akan semakin banyak pula kemungkinan isomernya. Akan tetapi perlu diingat bahwa kemungkina-kemungkinan tersebut tidak selamanya eksis sehingga diperlukan cara sistematis untuk melihat banyaknya isomer yaitu dengan cara menggambarkan rumus bangunnya.
Kumpulan Soal Menentukan Isomer Alkana
1. Periksalah apakah pasangan senyawa di bawah ini merupakan isomer atau hanya berbeda penulisan
Pembahasan
Sekilas bila kita tidak memahami konsep penamaan IUPAC, kita akan cenderung mengatakan bahwa kedua senyawa tersebut merupakan isomer. Tapi itu adalah kesalahan. Berdasarkan penamaan IUPAC, nama dua senyawa di atas adalah sama. Jadi mereka bukanlah isomer melainkan berbeda cara penulisannya saja.
Kedua senyawa di atas adalah senyawa yang sama dengan nama 2−metilpentana.
2. Tentukan pasangan senyawa yang merupakan isomer dari tiga senyawa di bawah ini:
Pemabagasan
Jadi, senyawa yang merupakan isomer adalah senyawa nomor 1 dan nomor 2 atau senyawa nomor 1 dan nomor 3 yaitu 2,4−dimetilpentana dengan 2,3−dimetilpentana.
3. Tulislah rumus struktur dan nama IUPAC dari semua isomer yang dimiliki oleh senyawa C4H10.
Pembahasan
Agar penulisan sistematis, maka mulailah dengan isomer rantai lurus terlebih dahulu kemudian kurangi rantai induknya dan beri cabang metil begitu selanjutnya hingga dihasilkan beberapa isomer.
Jadi, senyawa C4H10 hanya memiliki dua isomer.
4. Tulislah rumus struktur dan nama IUPAC dari semua isomer yang dimiliki senyawa C5H12.
Pembahasan
C5H12 memiliki tiga isomer. Yang ketiga adalah 2,2-dimetil-propana.
5. Tulislah rumus struktur dan nama IUPAC dari semua isomer yang dimiliki oleh senyawa C6H14.
Pembahasan
Jadi, senyawa C6H14 memiliki 5 isomer seperti gambar di atas.
Sumber: http://bahanbelajarsekolah.blogspot.co.id/2014/11/cara-menentukan-isomer-senyawa-alkana.html?en&m=1
Akan tetapi, seringkali ditemui dalam persoalan bahwa beberapa senyawa terlihat memiliki rumus molekul sama dan nama yang berbeda dan kita akan berfikir bahwa mereka adalah isomer. Pada kenyataannya, mereka adalah senyawa yang sama bukan sebuah isomer.
Dengan kata lain, terkadang penamaan senyawa yang keliru menyebabkan kita berfikir bahwa senyawa-senyawa tersebut merupakan isomer. Hal ini terjadi karena penulisan rumus bangun yang berbeda terkadang memiliki nama IUPAC yang sama sehingga mereka bukanlah isomer melainkan senyawa yang sama dengan penulisan yang berbeda.
Keisomeran Alkana
Keisomeran alkana merupakan keisomeran sruktur yaitu cara atom saling berikatan. Keisomeran pada alkana umumnya terjadi karena adanya perbedaan kerangka rantai induk dan perbedaan posisi cabang-cabangnya.
Seperti yang kita tahu, perbedaan rantai induk dan perbedaan posisi cabang menyebabkan senyawa-senyawa tersebut memiliki nama yang berbeda-beda akan tetapi jika dilihat rumus molekulnya, tak jarang ditemui bahwa mereka memiliki rumus molekul yang sama.
Banyaknya isomer tergantung pada panjang rantai karbon yang mereka miliki. Semakin panjang rantai karbon yang dimiliki senyawa alkana, maka akan semakin banyak pula kemungkinan isomernya. Akan tetapi perlu diingat bahwa kemungkina-kemungkinan tersebut tidak selamanya eksis sehingga diperlukan cara sistematis untuk melihat banyaknya isomer yaitu dengan cara menggambarkan rumus bangunnya.
Kumpulan Soal Menentukan Isomer Alkana
1. Periksalah apakah pasangan senyawa di bawah ini merupakan isomer atau hanya berbeda penulisan
Pembahasan
Sekilas bila kita tidak memahami konsep penamaan IUPAC, kita akan cenderung mengatakan bahwa kedua senyawa tersebut merupakan isomer. Tapi itu adalah kesalahan. Berdasarkan penamaan IUPAC, nama dua senyawa di atas adalah sama. Jadi mereka bukanlah isomer melainkan berbeda cara penulisannya saja.
Kedua senyawa di atas adalah senyawa yang sama dengan nama 2−metilpentana.
2. Tentukan pasangan senyawa yang merupakan isomer dari tiga senyawa di bawah ini:
Pemabagasan
Jadi, senyawa yang merupakan isomer adalah senyawa nomor 1 dan nomor 2 atau senyawa nomor 1 dan nomor 3 yaitu 2,4−dimetilpentana dengan 2,3−dimetilpentana.
3. Tulislah rumus struktur dan nama IUPAC dari semua isomer yang dimiliki oleh senyawa C4H10.
Pembahasan
Agar penulisan sistematis, maka mulailah dengan isomer rantai lurus terlebih dahulu kemudian kurangi rantai induknya dan beri cabang metil begitu selanjutnya hingga dihasilkan beberapa isomer.
Jadi, senyawa C4H10 hanya memiliki dua isomer.
4. Tulislah rumus struktur dan nama IUPAC dari semua isomer yang dimiliki senyawa C5H12.
Pembahasan
C5H12 memiliki tiga isomer. Yang ketiga adalah 2,2-dimetil-propana.
5. Tulislah rumus struktur dan nama IUPAC dari semua isomer yang dimiliki oleh senyawa C6H14.
Pembahasan
Jadi, senyawa C6H14 memiliki 5 isomer seperti gambar di atas.
Sumber: http://bahanbelajarsekolah.blogspot.co.id/2014/11/cara-menentukan-isomer-senyawa-alkana.html?en&m=1
Latihan Soal Isomer dan Senyawa Hidrokarbon
1. Tentukan jumlah semua isomer
dari senyawa dengan rumus C7H16!
(tuliskan struktur dan nama senyawanya)
2. Isomer geometri dari 2-pentena
adalah .... (tuliskan struktur dan nama senyawanya)
3. Tentukan jumlah isomer posisi senyawa 1-oktuna!
(tuliskan struktur dan nama senyawanya)
4. Hasil reaksi dari:
CH3
I
H3C – CH – CH – CH2 – CH = CH2
I
CH3
dengan asam klorida (HCl)
adalah...(tuliskan struktur dan nama senyawanya)
5. Hasil reaksi dari 2-heksena jika direaksikan dengan fluoro
dalam karbon tetra klorida adalah .... (tuliskan struktur dan nama senyawanya)
6. Diketahui reaksi:
a.
CH3 – CH2
– CH2 – CH3 + l2 ==> CH3 – CH2 – CH2 – CH2l
+ Hl
b. CH3 – CHBr – CH2 – CH3 ==> H2C = CH – CH2 – CH3
+ HBr
c. H2C
= CH – CH2 – CH3 + H2 ==> H3C – CH2 – CH2 – CH3
d. CH4 + 2O2 ==> CO2 + 2H2O
Jenis reaksi di atas berturut-turut adalah ...
7. Diberikan senyawa berikut:
(1) C4H10 (3) C5H10 (5) C10H18
(2) C6H12 (4) C8H16
Senyawa yang mempunyai
keisomeran geometri adalah ….. (jelaskan!)Isomerisasi
Proses isomerisasi mengubah struktur dari atom dalam molekul tanpa adanya perubahan nomor atom. Proses ini menjadi penting karena dapat menghasilkan iso-butana yang dibutuhkan untuk membuat alkilat sebagai dasar gasolin penerbangan.
Contoh:
Contoh:
Jabir Ibn Hayyan "The Father of Modern Chemistry"
Seorang tokoh besar yang dikenal sebagai “the father of modern chemistry”. Jabir Ibn Hayyan (keturunan Arab, walaupun sebagian
orang menyebutnya keturunan Persia), merupakan seorang muslim yang ahli
dibidang kimia, farmasi, fisika, filosofi dan astronomi. Jabir Ibn Hayyan (yang hidup di abad ke-7) telah mampu mengubah
persepsi tentang berbagai kejadian alam yang pada saat itu dianggap
sebagai sesuatu yang tidak dapat diprediksi, menjadi suatu ilmu sains
yang dapat dimengerti dan dipelajari oleh manusia. Penemuan-penemuannya di bidang kimia telah menjadi landasan dasar
untuk berkembangnya ilmu kimia dan tehnik kimia modern saat ini.
Jabir Ibn Hayyan-lah yang menemukan asam klorida, asam nitrat, asam sitrat, asam asetat, tehnik distilasi dan tehnik kristalisasi. Dia juga yang menemukan larutan aqua regia (dengan menggabungkan asam klorida dan asam nitrat) untuk melarutkan emas. Jabir Ibn Hayyan mampu mengaplikasikan pengetahuannya di bidang kimia kedalam proses pembuatan besi dan logam lainnya, serta pencegahan karat. Dia jugalah yang pertama mengaplikasikan penggunaan mangan dioksida pada pembuatan gelas kaca.
Jabir Ibn Hayyan juga pertama kali mencatat tentang pemanasan wine akan menimbulkan gas yang mudah terbakar. Hal inilah yang kemudian memberikan jalan bagi Al-Razi untuk menemukan etanol. Jika kita mengetahui kelompok metal dan non-metal dalam penggolongan kelompok senyawa, maka lihatlah apa yang pertamakali dilakukan oleh Jabir. Dia mengajukan tiga kelompok senyawa berikut:
“The first essential in chemistry, is that you should perform practical work and conduct experiments, for he who performs not practical work nor makes experiments will never attain the least degree of mastery.”
Pada abad pertengahan, penelitian-penelitian Jabir tentang Alchemy diterjemahkan kedalam bahasa Latin, dan menjadi textbook standar untuk para ahli kimia eropa. Beberapa diantaranya adalah Kitab al-Kimya (diterjemahkan oleh Robert of Chester – 1144) dan Kitab al-Sab’een (diterjemahkan oleh Gerard of Cremona – 1187). Beberapa tulisa Jabir juga diterjemahkan oleh Marcelin Berthelot kedalam beberapa buku berjudul: Book of the Kingdom, Book of the Balances dan Book of Eastern Mercury. Beberapa istilah tehnik yang ditemukan dan digunakan oleh Jabir juga telah menjadi bagian dari kosakata ilmiah di dunia internasional, seperti istilah “Alkali”, dan sebagainya.
Sumber: https://masmoi.wordpress.com/2010/01/03/jabir-ibn-hayyan-geber-bapak-kimia-dunia/
Jabir Ibn Hayyan-lah yang menemukan asam klorida, asam nitrat, asam sitrat, asam asetat, tehnik distilasi dan tehnik kristalisasi. Dia juga yang menemukan larutan aqua regia (dengan menggabungkan asam klorida dan asam nitrat) untuk melarutkan emas. Jabir Ibn Hayyan mampu mengaplikasikan pengetahuannya di bidang kimia kedalam proses pembuatan besi dan logam lainnya, serta pencegahan karat. Dia jugalah yang pertama mengaplikasikan penggunaan mangan dioksida pada pembuatan gelas kaca.
Jabir Ibn Hayyan juga pertama kali mencatat tentang pemanasan wine akan menimbulkan gas yang mudah terbakar. Hal inilah yang kemudian memberikan jalan bagi Al-Razi untuk menemukan etanol. Jika kita mengetahui kelompok metal dan non-metal dalam penggolongan kelompok senyawa, maka lihatlah apa yang pertamakali dilakukan oleh Jabir. Dia mengajukan tiga kelompok senyawa berikut:
- “Spirits“ yang menguap ketika dipanaskan, seperti camphor, arsen dan amonium klorida.
- “Metals” seperti emas, perak, timbal, tembaga dan besi.
- “Stones” yang dapat dikonversi menjadi bentuk serbuk.
“The first essential in chemistry, is that you should perform practical work and conduct experiments, for he who performs not practical work nor makes experiments will never attain the least degree of mastery.”
Pada abad pertengahan, penelitian-penelitian Jabir tentang Alchemy diterjemahkan kedalam bahasa Latin, dan menjadi textbook standar untuk para ahli kimia eropa. Beberapa diantaranya adalah Kitab al-Kimya (diterjemahkan oleh Robert of Chester – 1144) dan Kitab al-Sab’een (diterjemahkan oleh Gerard of Cremona – 1187). Beberapa tulisa Jabir juga diterjemahkan oleh Marcelin Berthelot kedalam beberapa buku berjudul: Book of the Kingdom, Book of the Balances dan Book of Eastern Mercury. Beberapa istilah tehnik yang ditemukan dan digunakan oleh Jabir juga telah menjadi bagian dari kosakata ilmiah di dunia internasional, seperti istilah “Alkali”, dan sebagainya.
Sumber: https://masmoi.wordpress.com/2010/01/03/jabir-ibn-hayyan-geber-bapak-kimia-dunia/